DIMENSI, MANFAAT, TUJUAN, MASALAH PRESPEKTIF GLOBAL



PERSPEKTIF GLOBAL
Perspektif adalah cara pandang atau cara berpikir seseorang tentang suatu obyek. Perspektif global adalah suatu cara pandang dan cara berpikir terhadap suatu masalah, kejadian atau kegiatan dari sudut kepentingan global, yaitu dari sisi kepentingan dunia atau internasional. Oleh karena itu, sikap dan perbuatan kita juga diarahkan untuk kepentingan global. Dengan kata lain, perspektif global adalah suatu pandangan yang timbul akibat suatu kesadaran bahwa hidup ini adalah untuk kepentingan global yang lebih luas.
Dalam cara berpikir, seseorang harus berpikir global, dan dalam bertindak dapat secara lokal (think globally and act locally). Sebagai pendidik, guru memerlukan suatu pendekatan yang akan menolong siswa untuk mengarahkannya kepada kehidupan yang kompleks dan menjauhi pengertian yang sempit tentang ruang, ras, agama, suku, sejarah dan kebudayaaan. Istilah-istilah dan pemahaman yang sempit seperti kesukuan, kedaerahan, barat-timur, putih-hitam, dapat memunculkan benih-benih konflik sehingga memunculkan pertentangan dunia. Olah karena itu, guru harus menanamkan nilai-nilai yang baik kepada peserta didik dan pemahaman bahwa kehidupan dia dan kita adalah merupakan bagian dari kehidupan dunia.
Peran guru dalam memahamkan nilai-nilai kebaikan adalah sebagai komunikator atau penghubung antara peserta didik dengan dunia luar. Untuk itu seorang guru harus :
1.      Tertarik dan peduli terhadap kejadian dan kegiatan pada masyarakat (lokal, nasional, internasional).
2.      Proaktif mencari informasi-informasi (nasional dan internasional).
3.      Bersifat terbuka, menerima pembaharuan.
4.      Mampu menyeleksi informasi sesuai dengan kebutuhan budaya Indonesia.

PENDIDIKAN GLOBAL
Pendidikan global merupakan upaya sistematis untuk membentuk wawasan dan perspektif mahasiswa dan perspektif siswa, karena melalui pendidikan global siswadibekali materi secara utuh dan menyeluruh berkaitan dengan masalah global. Pendidikan global menawarkan suatu makna bahwa kita hidup didalam masyarakat manusia, dimana perkampungan global dimana manusia saling terhubung, baik suku, bangsa dan batas Negara tidak menjadi penghalang dan merupakan komunitas dari perbedaan diantara orang-orang yang berbeda bangsa.
Pendidikan global mempersiapkan siswa untuk memahami dan mengatasi adanya ketergantungan global dan keberagaman budaya, yang mencakup hubungan, kejadian dan kekuatan yang tidak dapat diisikan kedalam batas-batas negara dan budaya (Hoopes,1997). Pendidikan global memiliki tiga tujuan yaitu:
1.      Memberikan pengalaman yang mengurangi rasa kedaerahan dan kesukuan. Tujuan ini dapat dicapai melalui mengajarkan bahan dan menggunakan metode yang memberikan relatifisme budaya.
2.      Memberikan pengalaman yang mempersiapkan siswa untuk mendekatkan diri dengang keragaman global. Kegunaan dari tujuan ini adalah untuk mendiskusikan tentang relatifisme budaya dan keutamaan etika.
3.      Memberikan pengalaman tentang mengajar siswa untuk berpikir tentang mereka sendiri sebagai individu, warga negara dan masyarakat secara keseluruhan.
Pendidikan global mempersiapkan masa depan siswa dengan memberikan keterampilan analisis dan evaluasi yang luas. Keterampilan ini akan membekali siswa untuk memahami dan memberikan reaksi terhadap isu internasional dan antar budaya. Pendidikan global juga mengenalkan siswa dengan berbagai strategi untuk berperan serta secara lokal, nasional dan internasional. Mata pelajaran harus menyajikan informasi yang relevan untuk meningkatkan kemampuan terlibat dalam kebijakan publik.
Oleh karena itu, pendidikan global mengkaitkan isu global dengan kepentingan lokal.  Dengan demikian pendidikan global adalah suatu pendidikan yang berusaha untuk meningkatkan kesadaran siswa bahwa mereka hidup pada area global yang saling berkaitan.

DIMENSI PERSPEKTIF GLOBAL
Perspektif global bertolak dari masalah hidup sehari-hari, misalnya masalah pendidikan, kesejahteraan, kesehatan, pengangguran, kemiskinan, dan sebagainya. Semua permasalahan ini berdampak pada permasalahan global. Dalam kaitannya dengan budaya dalam era globalisasi, Makagiansar (Mimbar,1990) mengajukan empat dimensi, yaitu :
1.      Afirmasi atau penegasan dari dimensi budaya dalam proses pembangunan bangsa dan masyarakat. Pembangnan akan terasa hampa jika tidak diilhami oleh kebudayaan bangsanya. Nilai budaya suatu bangsa menjadi landasan bagi pembangunan suatu Negara, serta merupakan alat seleksi bagi pengaruh luar yang sudah tidak terkendali.
2.      Mengembangkan identitas budaya dan setiap kelompok manusia berhak diakui identitas budayanya.
3.      Partisipasi, bahwa dalam pengembangan suatu bangsa dan Negara partisipasi dari masyarakat sangat diperlukan.
4.      Memajukan kerjasama antarbudaya. Hal ini dimaksudkan agar ada saling mengisi, mengilhami sehingga adanya kemajuan dan peningkatan antar budaya bangsa.
Saat ini tidak ada suatu bangsapun yang statis dan homogen. Setiap bangsa berkembang karena adanya interaksi dengan bangsa lain. Dengan demikian system nilai budaya dan nilai-nilai lainnya akan saling mempengaruhi.
Sementara itu, Hanvey (1976) dalam bukunya yang sangat terkenal “An Attainable Global Perspective” menyebutkan 5 dimensi dari perspektif global sebagai berikut.
1.      Perspective consciousness
Kesadaran dan penghargaan terhadap adanya berbagai macam pendapat yang berbeda-beda di   dunia ini.
2.      State of planet awareness
Adanya pengertian yang mendalam terhadap isu-isu dan peristiwa-peristiwa global.
3.      Cross-cultural awareness
Adanya kesepakatan yang bisa diterima secara umum dalam membuat karakteristik budaya-budaya yang ada di dunia ini, yaitu bahwa sekalipun ada perbedaan-perbedaan dalam budaya, namun ada banyak kesamaan yang dimiliki.
4.      Systemic awareness
Mengetahui akan sistem-sistem yang ada di alam, sehingga mulai mengenal kompleksnya sistem internasional, di mana aktor-aktor negara dan aktor-aktor non-negara saling mempengaruhi dalam berbagai macam isu yang terjadi di kawasan-kawasan yang ada di dunia ini.
5.      Options for participation
Mengetahui strategi-strategi yang tepat sehingga mampu berpartisipasi dengan baik dalam menghadapi isu-isu yang terjadi di tingkat lokal, nasional hingga internasional.

MANFAAT PERSPEKTIF GLOBAL
Secara politis peran negara bergeser dari penentu dan pembuat wawasan kebangsaan menjadi penjaga stabilitas dan pengontrol politik baik di dalam maupun luar negeri. Perlu disadari bahwa negara kita berhadapan dengan faktor luar yang sangat kuat. Oleh karena itu, peningkatan kerja sama dengan negara lain dalam segala bidang perlu ditingkatkan. Negara harus bersifat terbuka, karena kerja sama dalam berbagai bidang menuntut adanya komitmen yang tinggi. Negara harus beradaptasi dengan sistem yang terus berubah, aktif mengikuti dan mengadakan perubahan. Berikut ini beberapa manfaat mempelajari perspektif global.
1.      Meningkatkan wawasan dan kesadaran para pendidik dan peserta didik bahwa kita bukan hanya penghuni satu daerah, tetapi mempunyai ketergantungan dengan orang lain di belahan bumi yang lain. Oleh karena itu sikap kita harus mencerminkan “sikap ketergantungan”  tersebut.
2.      Menambah dan memperluas pengetahuan kita tentang dunia, sehingga dapat megikuti perkembangan dunia dalam berbagai aspek terutama perkembangan iptek.
3.      Mengkondisikan para mahasiswa untuk berpikir integral bukan general, sehingga suatu gejala atau masalah dapat ditanggulangi dari berbagai aspek.
4.      Melatih kepekaan dan kepedulian mahasiswa terhadap perkembangan dunia dengan segala aspeknya.



TUJUAN PERSPEKTIF GLOBAL
Tujuan diberikannya perspektif global menurut Marryfield, 1977 adalah :
1.      Mendorong mahasiswa untuk mempelajari lebih banyak tentang materi dan masalah yang berkaitan dengan masalah global.
2.      Mendorong para guru untuk mempelajari masalah yang berkaitan dengan masalah lintas budaya.
3.      engembangkan dan memahami makna perspektif global baik dalam kehidupan sehari-hari maupun pengembangan profesinya.
Berdasarkan tujuan tersebut maka, peran guru adalah :
1.      Memberikan bekal pengetahuan kepada siswa tentang pentingnya pengetahuan global dalam memahami maslah-masalah tertentu.
2.      Meningkatkan kesadaran dan wawasan anak didik sebagai landasan dalam melakukan tindakan yang berdampak global.
3.      Memberikan contoh dan teladan dalam aktivitas sehari-hari, yang mempunyai pengaruh terhadap masalah global.
Lee Anderson dan Charlotte Anderson (1979) menyatakan bahwa untuk mempersiapkanpeserta didik agar menjadi warga negara yang baik harus dimulai dari berbagai macam kelompok yang melibatkannya, dari yang terdekat hingga yang terjauh, yaitu dari masyarakat lokal,nasional, hingga global. Ada 5 tujuan pokok dari perspektif global, yaitu:
1.      Mengembangkan pengertian keberadaan mereka sebagai individu-individu yang membentuk masyarakat.
2.      Mengembangkan pengertian bahwa mereka merupakan anggota dari masyarakat dunia.
3.      Mengembangkan pengertian bahwa mereka adalah penghuni planet bumi ini dan kehidupannya bergantung pada planet bumi tersebut.
4.      Peserta didik harus diberi pengertian bahwa mereka adalah partisipan atau pelaku aktif dalam masyarakat global ini.
5.      Mendidik peserta didik agar mempunyai kemampuan untuk hidup secara bijaksana dan bertanggung jawab sebagai individu, sebagai umat manusia, sebagai insan penghuni planet bumi ini, serta sebagai anggota masyarakat global.

MASALAH DALAM PENDIDIKAN GLOBAL
Pada pelaksanaan pembelajaran di sekolah, guru mengalami beberapa permasalahan dalam mengajarkan perspektif global, diantaranya:
1.      Menurut kurikulum KTSP, dalam pelajaran IPS materinya belum membahas masalah dunia, tetapi terbatas sampai tingkat propinsi dan sedikit tingkat Negara. Hal ini akan menyulitkan guru untuk membicarakan dunia dengan siswa. Untuk mengatasinya, guru dapat memulai hal-hal yang ada dilingkungan sekitar misalnya masalah lingkungan, penduduk, kesehatan, AIDS, dan sebagainya.
2.      Masalah global adalah masalah integral yaitu suatu permasalahan yang dapat dilihat dari berbagai bidang ilmu. Sementara pada materi pelajaran IPS di SD masih menitikberatkan pada materi bidang studi yaitu sejarah dan geografi.
3.      Mata kuliah perspektif global tergolong baru, para guru belum memiliki pengalaman cukup untuk mengajar materi persepktif global di SD.
4.      Buku sumber untuk pelajaran perspektif global di SD masih sangat kurang sehingga diperlukan kreatifitas yang tinggi dari guru (tidak terpaku pada buku paket atau LKS).
Berkaitan dengan masalah global, Merry M. Merryfield (1997 : 8) mengemukakan pokok-pokok masalah global, yaitu: 
1.      penduduk dan keluarga berencana (population and family planning)
2.      hak rakyat menentukan pemerintahan sendiri (self-determination)
3.      pembangunan (development)
4.      hak asasi manusia (human right)
5.      emigrasi, imigrasi dan pengungsian (emigration, immigration and refugees)
6.      kepemilikan bersama secara global (the global commnos)
7.      lingkungan hidup dan sumber daya alam (environment and natural resources)
8.      persebaran kemakmuran
9.      teknologi informasi
10.  sumber daya
11.  jalan masuk ke pasar
12.  kelaparan dan bahan pangan
13.  perdamaian dan keamanan
14.  prasangka dan diskriminasi.
Isu dan masalah diatas bukan lagi hanya dirasakan secara lokal dan regional di tempat-tempat serta kawasan-kawasan tertentu, melainkan telah menjadi isu dan masalah global yang dirasakan serta disadari oleh masyarakat dunia. Badan dan lembaga dunia, baik organisasi yang merupakan bagian dari PBB maupun diluar PBB seperti LSM (lembaga swadaya masyarakat), telah menaruh perhatian serta kepedulian terhadap masalah-masalah global tersebut.
Berikut ini contoh beberapa isu dan masalah global seperti penduduk dan keluarga berencana, pembangunan, hak asasi manusia, migrasi, lingkungan dan sumber daya, dalam pembahasan yang singkat.
1.      Penduduk dan Keluarga Berencana
Masalah penduduk bukan hanya merupakan masalah nasional bagi Indonesia, melainkan juga merupakan masalah bangsa lain, baik bangsa-bangsa yang terbelakang dan sedang berkembang, maupun bangsa-bangsa yang telah maju. Persoalan-persoalan ketidakseimbangan antara pertumbuhan dan jumlah penduduk dengan ketersediaan barang bahan pangan, lapangan kerja serta pemukiman yang merupakan masalah kesejahteraan, bukan hanya masalah yang menimpa bangsa Indonesia, melainkan dialami oleh seluruh bangsa di dunia ini. Oleh karena itu, masalah ini dapat dinyatakan sebagai masalah global.
Salah satu upaya untuk mengatasi masalah penduduk yaitu dengan melakukan program keluarga berencana dengan mengatur jumlah anggota keluarga demi kesejahteraan masing-masing keluarga. Upaya ini tidak hanya dilakukan oleh bangsa Indonesia, melainkan juga dilakukan oleh bangsa-bangsa lain di dunia. Akan tetapi, pada kenyataannya pelaksanaan program keluarga berencana tidak selancar seperti apa yang direncanakan dan diharapkan, melainkan masih menghadapi berbagai masalah. Oleh karena itu, program ini selain merupakan upaya pemecahan masalah, pada pelaksanaannya juga masih merupakan masalah global. Berkaitan dengan hal itu, PBB sebagai organisasi dan lembaga dunia sangat memperhatikan masalah tersebut.
2.      Pembangunan
Pembangunan yang oleh Bartelmus (1986 : 3) dinyatakan sebagai proses yang berupaya memperbaiki kondisi hidup masyarakat, baik kondisi material maupun non material termasuk kebutuhan-kebutuhan fisik, telah – sedang – dan akan dilakukan oleh semua bangsa di dunia ini. Namun demikian, karena pada pelaksanaannya melibatkan segala sumber daya, baik alam (SDA) maupun manusia (SDM) termasuk kemampuan IPTEKnya, maka pembangunan masih banyak menghadapi masalah. Oleh karena itu, pembangunan sebagai upaya pemecahan masalah kesejahteraan masyarakat, pada sisi lain masih menjadi masalah. Kenyataan demikian masih dialami oleh sebagian besar bangsa-bangsa di dunia. Dengan demikian, pembangunan sebagai suatu masalah, juga menjadi masalah global.
3.      Hak Asasi Manusia
Pada hakekatnya, setiap manusia memiliki hak yang sama di segala bidang. Hak merupakan sebuah anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa yang diberikan kepada umat manusia yang hidup di muka bumi ini tanpa terkecuali. Akan tetapi, dalam kehidupan masyarakat, hak asasi manusia ini mendapat perlakuan yang berbeda-beda oleh pihak-pihak tertentu, sehingga terjadi pelanggaran atas HAM tersebut. Diskriminasi ras, etnis, agama dan lain-lainnya merupakan pelanggaran terhadap HAM. Hal tersebut dialami oleh kelompok masyarakat atau perorangan tertentu di negara masing-masing. Masalah ini terjadi di seluruh dunia. Oleh karena itu, HAM tidak hanya merupakan masalah lokal dan regional di tempat-tempat serta kawasan-kawasan tertentu, melainkan juga merupakan masalah global.
4.      Migrasi
Perpindahan penduduk, baik dalam bentuk emigrasi (ke luar dari negara sendiri) dan imigrasi (masuk ke dalam negara tertentu) maupun dalam bentuk pengungsian, terjadi dimana-mana di dunia ini. Faktor penyebabnya bermacam-macam, mulai dari faktor ekonomi, bencana alam, wabah, politik sampai pada keamanan. Bagi kelompok atau perorangan yang melakukannya, mungkin migrasi merupakan jalan keluar dari masalah yang dialaminya. Namun bagi negara atau kawasan yang didatangi mungkin menjadi masalah, karena menyangkut tempat penampungan, lapangan kerja, bahan kebutuhan, dan lain sebagainya. Kita dapat menyimak dan mengamati proses perpindahan ini dari berbagai kawasan di dunia sebagai akibat dari berbagai masalah di negara, seperti banjir, kesulitan ekonomi dan pertentangan politik menjadi penyebab terjadinya migrasi penduduk di kawasan yang bersangkutan, atau dari kawasan tersebut ke negara lain. Masalah migrasi ini telah menjadi masalah global.


5.      Lingkungan dan Sumber Daya
Menurut UU RI no. 4 tahun 1982, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.Masalah lingkungan seperti pencemaran, banjir, kekeringan, tanah longsor, dan sebangsanya yang mengganggu bahkan mengancam kehidupan manusia, tidak hanya terjadi secara lokal maupun regional di tempat-tempat atau kawasan tertentu, melainkan secara meluas terjadi dimana-mana di permukaan bumi ini.
G.T. Miller (1985 : 6) mengemukakan sumber daya alam adalah suatu bentuk materi atau energi yang diperoleh dari lingkungan fisikal yang dapat memenuhi kehidupan manusia. Dengan demikian antara sumber daya alam dengan lingkungan itu tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Kandungan, persediaan, penggalian, pengolahan, dan pemanfaatan sumber daya, khususnya sumber daya alam, tidak hanya menyangkut pemerintah serta negara sebagai pemilik sumber daya, melainkan juga melibatkan negara-negara lain yang berkepentingan. Kuota produksi dan kuota perdagangan sampai pada harga sumber daya alam tertentu yang strategis merupakan kesepakatan bersama di antara negara-negara produsen dengan negara-negara konsumen.
Dengan demikian, mengenai sumber daya alam ini dilandasi oleh kesejahteraan global negara-negara yang bersangkutan. Produksi, konsumsi, dan perdagangannya memiliki  dampak global terhadap kehidupan ekonomi, politik serta kondisi ekologi dunia. Dalam mekanisme dan dinamika  produksi, pemanfaatan, konsumsi dan perdagangan sumber daya alam ini terjadi proses ketergantungan dan saling keterkaitan antar berbagai negara di dunia yang berkepentingan. Kenyataan tersebut merupakan fenomena global yang terus berkembang dari waktu ke waktu. Pemanfaatan lingkungan dan sumber daya yang menjadi aset dunia seperti samudra dan ruang angkasa, menuntut saling keterkaitan serta saling ketergantungan global yang mengoptimalkan pemanfaatan aset-aset tadi. Hal tersebut harus menjadi perhatian dan kepedulian tiap pribadi umat manusia, khususnya orang-orang yang bertindak mengambil kebijakan dan keputusan. Disinilah letak dan kedudukan wawasan dan kepedulian global dalam situasi kehidupan umat manusia yang makin mendunia.

UNSUR-UNSUR PERSPEKTIF GLOBAL
1.      Penduduk dunia : merupakan elemen penting yang menjadi subyek utama munculnya isu-isu global.
2.      Lingkungan : menjadi wadah atau tempat di mana penduduk dunia saling berinteraksi, sehingga muncul isu atau permasalahan global.
3.      Iptek : sebagai sarana utama dalam mendorong penduduk dunia dalam mengetahui berbagai isu global.
4.      Pendidikan perspektif global
Untuk memberikan penjelasan lebih rinci mengenai cara pandang terhadap permasalahan global dalam era globalisasi.

Merryfield, Elaine Jarchow, dan Sarah Pickert (1997) mengemukakan unsure-unsur perspektif global sebagai berikut:
1.      Kepercayaan dan Nilai Manusia.
a.       kesadaran perspektif.
b.      pengakuan dampak nilai, budaya, dan pandangan dunia suatu bangsa dalam mempelajari interaksi dengan masyarakat lain yang berbeda dari masyarakatnya sendiri.
c.       memahami bagaimana nilai-nilai dan kepercayaan itu mendasari norma-norma social/budaya dan konflik antar manusia.
d.      peran kepercayaan dan nilai manusia dalam estetika, bahasa, sastra dan tradisi lisan, dalam penggunaan sumber-sumber alam dan lingkungan, dalam teknologi, dalam pemerintahan, dalam konstruksi sejarah.
2.      Sistem Global
a.       system ekonomi.
b.      system politik.
c.       system ekologi.
d.      system teknologi (meliputi informasi, komunikasi, trasportasi, pertanian).
e.       pengetahuan tentang dinamika global.
f.       prosedur dan mekanisme system global.
g.      transaksi dalam dan antar masyarakat, bangsa, wilayah.
h.      saling keterkaitan dalam system global yang beraneka ragam.
i.        adanya kesadaran terhadap planet bumi.
3.      Isi-isu dan Masalah Global
a.       kependudukan dan isu-isu keluarga berencana.
b.      hak menentukan nasib sendiri.
c.       isu-isu pembangunan.
d.      isu-isu hak asasi manusia (meliputi hak-hak wanita, penduduk asli, anak-anak).
e.       emigrasi, imigrasi, dan pengungsi.
f.       kebiasaan global.
g.      isu-isu sumber daya alam/lingkungan.
h.      isu-isu yang berhubungan dengan distribusi kesejahteraan, teknologi dan informasi, sumber daya, pemasaran.
i.        isu-isu yang berkaitan dengan prejudis dan diskriminasi (berdasarkan etnik, ras, kelompok, seks, agama, bahasa, politik, dsb).
4.      Sejarah Global
a.       cepatnya saling ketergantungan.
b.      hal-hal yang melatarbelakangi isu-isu masa kini.
c.       budaya asli dan perkembangannya.
d.      kontak budaya dan peminjaman budaya.
e.       evolusi system global.
f.       konflik dan resolusi konflik.
g.      perubahan dalam system global.
5.      Pemahaman/Interaksi Lintas Budaya
a.       memahami budaya suatu bangsa dan warisannya.
b.      memahami ragam identitas dan loyalitas.
c.       memahami kompleksitas keragaman budaya dan universalnya budaya.
d.      peran budaya suatu bangsa dalam system dunia.
e.       keterampilan dan pengalaman dalam melihat budaya suatu bangsa dari perspektif bangsa lain.
f.       pengalaman belajar budaya bangsa lain dan dunia dari nilai-nilai dan pandangan dunia budaya lain.
g.      memperluas pengalaman dengan orang yang betul-betul berbeda dari budaya dirinya.
h.      kecakapan berkomunikasi antar budaya.
i.        kecakapan bekerja dengan orang yang berbeda budaya.
6.      Kesadaran Pilihan Manusia
a.       melalui individu, organisasi, masyarakat local, bangsa, wilayah, aliansi ekonomi dan politik.
b.      tindakan masa lalu dan kini serta alternatif di masa depan.
c.       pengakuan kompleksitas perilaku manusia.
7.      Pengembangan Keterampilan Evaluasi dan Analisis
a.       kecakapan mengumpulkan, menganalisis, dan mengevaluasi informasi dari perspektif dan pandangan yang berbeda.
b.      keterampilan berfikir kritis (seperti kecakapan mendeteksi penyimpangan, mengidentifikasi yang mendasari asumsi-asumsi, dsb)
c.       pengakuan peran nilai dan pandangan dunia dalam penelitian.
d.      interaksi antar budaya, partisipasi dan kolaborasi.
e.       kesempatan untuk membuat dan melaksanakan keputusan.
f.       pengalaman mengarahkan pada masalah-masalah kehidupan nyata
g.      perhatian untuk belajar dari pengalaman.














DAFTAR PUSTAKA


Komentar

  1. Ini sangat membantu insan yg membutuhkan dan yg peduli

    BalasHapus
  2. Ini sangat membantu insan yg membutuhkan dan yg peduli

    BalasHapus
  3. bagaimana dengan isu-isu global dalam kaitannya dengan hakekat lingkungan hidup dan ekosistem..???
    dan apa pentingnya menjaga lingungan..??

    BalasHapus
  4. Mengingatkan pada para pengajar dan pendidik pentingnya mengetahui perkembangan didalam negeri dan dunia internasional, dengan tidak mengabaikan jati diri bangsa sendiri

    BalasHapus
  5. Terima kasih kk sdh membantu

    BalasHapus

Posting Komentar